Gambar1

Chef William Wongso dan Didik Nini Thowok Pukau Masyarakat AS

Posted on Posted in Education News, USA

WASHINGTON, D.C. – “Dalam setiap masakan Indonesia kita tidak hanya menikmati kelezatan cita rasanya, tapi kita juga bisa mengenali dan memahami betapa beraneka ragamnya budaya Indonesia”, demikian ditegaskan oleh Budi Bowoleksono, Duta Besar RI untuk AS di sela-sela Culinary Diplomacy yang dikemas dalam format workshop di Wisma Indonesia, Tilden, Washington D.C., Jumat, (9/3).

Culinary Diplomacy yang bertajuk Indonesian Culinary Cooking Demo ini menghadirkan Chef senior Indonesia, William Wongso yang khusus datang untuk berbagi informasi tentang ragam makanan khas Indonesia. Hadir dalam demo tersebut adalah para chef, dosen dan mahasiswa sekolah kuliner, jurnalis, serta kalangan diplomatik di Washington D.C.

gambar3
Pengetahuan Chef William Wongso yang begitu luas di bidang kuliner membuat peserta memahami ragam kuliner Indonesia langsung dari pakar yang kompeten di bidangnya. Workshop yang berlangsung secara interaktif membuat informasi mengenai kuliner Indonesia menjadi pembahasan yang sangat menarik. Chef William Wongso tidak hanya memberikan pengetahuan tentang makanan, namun juga berbicara mengenai filosofi, sejarah, serta perbandingan aneka produk kuliner yang ada di dunia.

gambar7

Perbandingan makanan Indonesia dengan berbagai makanan di dunia, yang disampaikan kepada peserta tidak hanya terkait mengenai kualitas, namun juga treatment terhadap bahan dan juga berbagai kombinasi yang tidak banyak diketahui oleh pecinta kuliner pemerhati makanan Indonesia, maupun chef asal Amerika Serikat yang hadir dalam workshop tersebut. Dengan berbagai informasi yang disampaikan Chef William Wongso, keragaman budaya yang terkandung dalam setiap produk makanan Indonesia menjadi begitu jelas dirasakan oleh para peserta. Begitu menariknya workshop, serta besarnya keingintahuan warga lokal terhadap kuliner Indonesia membuat peserta yang berasal dari daerah Maryland menyampaikan bahwa dia harus bersiap sejak pukul 6 pagi untuk datang ke acara di Wisma Indonesia yang berlangsung pada pukul 10 pagi.

Terkait dengan diplomasi budaya ini, Dubes Budi Bowoleksono menambahkan, “KBRI ingin memastikan pemahaman masyarakat AS mengenai budaya Indonesia bisa berlangsung dengan komprehensif. Selama ini Indonesia dipahami hanya oleh sebagain kecil masyarakat AS, dan itupun dengan pemahaman yang parsial. Oleh karena itu dalam kesempatan promosi kali ini kita juga hadirkan Didik Nini Thowok ke Washington D.C”.

gambar6Kehadiran Didik Nini Thowok sebagai salah satu maestro tari Indonesia juga mendapat respon yang sangat baik dari pelaku serta pecinta seni tari Indonesia di AS.

gambar4Dalam workshop yang berlangsung di KBRI hari Senin malam (12/3), sekitar 50 orang peserta terpukau dengan passion yang ditunjukkan oleh Didik Nini Thowok dalam setiap gerakan tari yang ditampilkan. Beberapa peserta asing yang seharusnya mengikuti setiap gerakan workshop, lebih memilih merekam seluruh gerakan Didik Nini Thowok dari seharusnya ikut mengikuti gerakan tari yang dicontohkan dari atas panggung. Kemampuan Didik berkomunikasi secara interaktif dengan peserta juga membuat berbagai teori tari tradisional Indonesia mudah dipahami dan dipraktekkan. Workshop yang dimulai dengan sesi talkshow menjadi semakin hangat dengan komunikasi dua arah yang berlangsung antara peserta dengan Didik Nini Thowok.

gambar5

Kegiatan diplomasi budaya yang dilakukan oleh KBRI di Washington DC dengan menampilkan dua maestro di bidang kuliner dan seni tari mencapai puncaknya pada pelaksanaan Indonesian Night di salah satu Private Club di ibu kota Amerika Serikat. Kolaborasi dua mestro yang berlangsung pada tanggal 13 Maret 2018 memukau hampir 100 undangan anggota Club yang terletak hanya 1 blok dari Gedung Putih.

Gambar2

Private Club ini secara terbatas dan rutin telah mengundang beberapa kedutaan untuk melakukan pengenalan budaya. Beberapa negara diantaranya Italia, Jerman, dan negara-negara Amerika Latin telah melakukan promosi yang sama sebelumnya. Indonesian Night dibuka dengan tari Dwi Muko oleh Didik Nini Thowok dan dilanjutkan dengan kombinasi Tari Bali dan juga Tari Piring. Tari Dwi Muko yang pertama kali disaksikan oleh publik AS, serta pergantian tiap gerakan dari setiap jenis tari yang berbeda dan dilakukan dengan begitu sempurna membuat semua anggota Club tak henti memberikan aplaus melihat tingkat kesulitan, sisi artistik, dan keunikan tarian tersebut.

Tata panggung yang didekorasi khas Indonesia juga menghadirkan suasana elegan dan membuat para anggota Club seolah merasakan kehangatan suasana Indonesia.
Atmosfer Indonesia berlanjut saat dinner menghadirkan kuliner lengkap Indonesia yang disiapkan oleh Chef William Wongso berkolaborasi dengan Chef dari Private Club tersebut. Sajian yang diantaranya menampilkan Asinan Jakarta, Nasi Kuning Tumpeng, Rendang, Sate Lilit Bali, Cumi Hitam Pekalongan, dan Slada Bangka ditata dengan plating yang sangat menggugah selera para anggota Club tersebut. Chef internal club yang mendampingi William Wongso dalam persiapan secara khusus menyampaikan kekaguman dan keinginan untuk bisa meneruskan serta menyebarkan pengetahuan barunya tentang kuliner Indonesia.

gambar8

“KBRI ingin memastikan bahwa promosi tentang Indonesia dengan menyasar berbagai kalangan dapat terus berlangsung di AS. Melalui pendekatan ini, hubungan bilateral dalam berbagai aspek dapat terus terjaga dan akan semakin meningkat di masa datang” tegas Dubes Budi Bowoleksono saat menyampaikan sambutan pada bagian akhir Indonesian Night 2018. (Pensosbud KBRI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *