Washington DC 20 Februari 2018. Prestasi Mahasiswa Indonesia terus bersinar di kancah internasional Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2018, yaitu simulasi sidang PBB yang diadakan di Boston, Massachussets, Amerika Serikat pada 15-18 Februari 2018. HNMUN merupakan simulasi sidang PBB yang paling tua (pertama kali diselanggarakan pada tahun 1955) dan paling bergengsi di seluruh dunia, tahun ini diikuti oleh sekitar 2700 peserta dari 69 negara.
Dari 8 Tim Perguruan Tinggi yang dikirimkan oleh perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Brawijaya (UB), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gahjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Parahyangan (UNPAR), Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember mendapat tempat terhormat dalam Harvard National Model United Nations 2018.
Universitas Indonesia diwakilkan oleh 7(tujuh) orang perwakilan untuk maju dalam Harvard MUN tersebut, Ketujuh mahasiswa tersebut adalah:
- I Gede Sthitaprajna Virananda (Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2016) dan Aurora Maria Sarah Silitonga (Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2014), mewakili Benin di komite Economic and Financial Affairs Majelis Umum PBB (2nd Committee of General Assembly)
- Shinta Wulandari Basuki (Fakultas Hukum 2015) dan Joviana Henza (Fakultas Hukum 2016) mewakili Benin di komite Social, Cultural and Humanitarian Majelis Umum PBB (3rd Committee of General Assembly)
- Kenneth Nicholas (Fakultas Hukum 2015) dan Dominique Virgil (Fakultas Hukum 2015) mewakili Benin di Legal Committee Majelis Umum PBB (6th Committee of General Assembly)
- Mutiara Annisa Baswedan (Fakultas Hukum 2016) mewakili Belarus di International Atomic Energy Association (IAEA)
Komite-komite Majelis Umum PBB tersebut masing-masing diikuti oleh hampir 300 orang yang mewakili lebih dari 100 negara dari perguruan tinggi ternama di dunia, termasuk Yale University, Columbia University, University of Pennsylvania, Universiteit Leiden, Universiteit Utrecht, Cambridge University, Boston University, University of Chicago, SciencePo University, Universidad del Rosario, University of Miami, Universiteit Groningen, Delhi University, dan lainnya. Tidak hanya itu, universitas-universitas lain dari Indonesia juga mengirimkan delegasinya untuk mengikuti lomba ini, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Pelita Harapan, Universitas Diponegoro, dan Universitas Parahyangan.
Pada konferensi MUN, para peserta menjadi diplomat yang mewakili suatu negara dalam sebuah sidang PBB. Peserta MUN dituntut untuk memperjuangkan kepentingan negara yang diwakili dengan melakukan pidato, negosiasi dan drafting resolusi. HNMUN khususnya sangat menantang karena mengharuskan peserta untuk mengadu kemampuan komunikasi, kepemimpinan dan pemecahan masalah dengan ratusan perwakilan dari universitas-universitas ternama di dunia.
Dalam ajang tersebut, Universitas Indonesia berhasil meraih tidak hanya satu penghargaan, namun dua penghargaan pada HNMUN 2018.
Delegasi Universitas Indonesia untuk HNMUN 2018 merupakan satu-satunya delegasi dari Indonesia yang membawa pulang penghargaan dari ajang yang bergengsi ini. Penghargaan yang kami dapatkan antara lain:
- Diplomatic Commendation Award untuk I Gede Sthitaprajna Virananda & Aurora Maria Sarah Silitonga di Komite Economic and Financial Affairs, membahas topik Global Access to Financial Services
- Diplomatic Commendation Award untuk Kenneth Nicholas & Dominique Virgil di Legal Committee dengan topik The Protection of Threatened Religious Minority Groups
Yang tidak kalah membanggakan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember juga telah mengharumkan nama Indonesia dengan memenangkan Social Venture Challenge yang diselenggarakan oleh The Resolution Project dalam HNMUN 2018. Social Venture Challenge adalah sebuah kompetisi dimana peserta ditantang untuk memberikan sebuah program/venture dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai belahan dunia. Salah satu dari lima pemenang kegiatan ini ialah tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang beranggotakan Salsabilla Annisa Rengganis (Teknik Sistem Perkapalan 2015) dan Adela Almira Hermawan (Teknik Industri 2016) yang membawa proyek bertajuk “VISH DIESEL” dalam kegiatan ini. Proyek ini bertujuan untuk membantu masyarakat pesisir pantai terutama di Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Indonesia untuk memanfaatkan limbah ikan menjadi biodiesel sehingga dapat merubah konsumsi bahan bakar fosil menjadi lebih ramah lingkungan hingga meningkatkan taraf ekonomi daerah tersebut.
Delegasi UI dan ITS merasa sangat bersyukur karena bisa mengharumkan nama Indonesia di tengah-tengah kompetisi yang sangat prestisius. Atdikbud Office KBRI WASH DC – sumber UI